Karena Pertalite, Stok Premium Mulai Hilang di Sejumlah Daerah

9:06 PM
Bahan bakar minyak (BBM) Premium di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah daerah mulai hilang.

Pantauan Kompas.com di salah satu SPBU di Jalan Mencong, Ciledug, BBM jenis premium akhir akhir ini sudah tak lagi di pampang pada papan harga.

Diperkirakan ada empat nozzle atau selang bensin warna kuning yang umunya digukanan untuk bahan bakar Premium sudah hilang dari beberapa dispenser SPBU.

Dispenser-dispenser di SPBU Jalan Mencong itu kini tinggal menyediakan BBM RON 90 atau Pertalite dan yang mengandung oktan lebih tinggi.

Dikonfirmasi soal hilangnya Premium dari sebagian wilayah ini, Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menyatakan, pembatasan penjualan Premium biasanya sesuai keinginan pengelola SPBU, apakah dimiliki dan dioperasikan Pertamina (COCO), dimiliki dan dioperasikan swasta (DODO), atau keduanya (CODO).

“Kalau di SPBU tersebut sudah kecil (permintaan Premium), pemilik SPBU sudah tidak mau jual, ya apa boleh buat,” kata Ahmad kepada seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/8/2016).

“akan tetapi, di sejumlah SPBU lainnya kan tetap tersedia. Di perkotaan memang mulai berkurang (pemakaian Premium),” imbuh Ahmad.

Ahmad tidak menjelaskan pasti apakah Pertamina juga mengurangi pasokan Premium untuk SPBU COCO.

Yang jelas, kata dia, pemakaian Premium harian per Juli 2016 sudah turun 32 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pemakaian Premium diproyeksikan akan makin berkurang hingga akhir tahun sebesar 50 persen.

Sebaliknya, pada periode sama, pemakaian Pertelite mengalami peningkatan 16 persen, Pertamax meningkat 15 persen, dan Pertamax Plus meningkat satu persen.

Sementara itu, pengusaha SPBU swasta yang tergabung dalam Himpunan wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) tidak merespons konfirmasi dari Kompas.com terkait perubahan pola pemakaian BBM masyarakat.

Penurunan pemakaian Premium tidak hanya terjadi di wilayah Jabodetabek. Pemakaian Premium di region Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, atau di Marketing Operating Region (MOR) V juga mengalami penurunan.

“Pemakaian Premium tahun 2015 sekitar 14.000 kiloliter (KL) per hari, dan saat ini (Juli 2016) menjadi 9.400 KL per hari, atau turun 33 persen. Tren penurunan ini juga diprediksi akan terus terjadi ke depan,” kata Area Manager Commucation dan Relation Pertamina MOR V Heppy Wulansari.

Penjualan Pertalite di MOR V sekarang ini telah mencapai 4.950 KL per hari, sedangkan Pertamax meningkat hingga 37 persen dibandingkan rata-rata pemakaian harian tahun 2015.


Penurunan pemakaian Premium setiap harinya juga terjadi di regional pemasaran VII. Di Sulawesi Selatan, pemakaian Premium turun hingga 17 persen, atau berkisa 2.000 KL setiap harinya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »